contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Selasa, 11 Oktober 2016

Aku selalu percaya setiap tempat mempunyai keunikannya masing-masing. Kali ini aku akan menuliskan perjalanan ke tempat wisata baru yang berada di kabupaten #TanahLaut Kalimantan Selatan yaitu #TamanLabirin dan #BukitRimpi atau #BukitTeletubbies.
Puncak #BukitRimpi #BukitTeletubbies angin kenceng
Tanah Laut merupakan salah satu kabupaten yang berada di propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten ini mempunyai banyak tempat wisata, baik pantai maupun pegunungan. Dari kecil sampai dewasa kami sering berlibur ke tempat-tempat wisata yang ada di Tanah Laut. Tapi 2 Tempat yang akan aku tulis ini merupakan tujuan wisata baru (menurut aku tentunya).
Okeh, kita mulai perjalanan dari Banjarmasin menuju Kota Pelaihari ditempuh sekitar 2 jam perjalanan. Rencana awal kami mau ke Agro Wisata Taman Labirin dulu yang terletak di Kecamatan Tambang Ulang, dari Banjarmasin sekitar 1,5 jam (mungkin sekitar 45an km) karena berada sebelum kota Pelaihari. Tetapi ternyata disana ada jam besuk eh jam berkunjung hehehe… dari jam 13.00 -17.00 wita. Ya sudah akhirnya kami meneruskan perjalanan menuju Bukit Rimpi atau Bukit Teletubbies dulu.
#BukitRimpi atau #BukitTeletubbies
Kaki #BukitRimpi #BukitTeletubbies yang terkotori dengan sampah
Terus terang aku tidak pernah nonton yang namanya Teletubbies, jadi aku bener-bener ga ngerti kenapa awalnya ini bukit dikasih nama #BukitTeletubbies. Kalau menurut warga sekitar sih namanya #BukitRimpi tapi pengunjung yang datang melihatnya seperti #BukitTeletubbies, dimana katanya di film anak-anak tersebut si Teletubbies sering bermain di Bukit yang sangat mirip dengan bukit ini.
ayo kita mulai mendaki
Okelah kalo begitu…
Untuk menuju Bukit Rimpi atau Bukit Teletubbies kita akan melalui kota Pelaihari dulu, jarak dari Banjarmasin menuju Pelaihari sekitar 65 km. Kemudian Lanjut perjalanan kearah Tanah Bumbu sekitar 7 sd 8 km ketemu Desa Tampang, Bukitnya berada disebelah kanan jalan. Karena tempat wisata ini tergolong baru jadi belom ada plang nama, tetapi kita bisa mendapat petunjuk dari banyaknya warga yang merubah halaman rumahnya menjadi tempat parkir buat pengunjung bukit tersebut. Jadi, kalo sudah 7 km dari kota pelaihari kendaraan dijalankan pelan-pelan saja agar bisa melihat tulisan “tempat parkir Bukit Rimpi”. Tapi aku sarankan parkirnya di kaki bukit saja setelah bayar karcis masuk, karna cuma rp 2.500/org sudah dengan parkir. Kalo parkir di tempat warga bayar rp 5.000 blom bayar karcis trus jalan kaki lagi sekitar 200 m ke kaki bukit.
bersyukur cuaca cerah jadi jalanan ga becek
Etapi ternyata ada 2 jalan menuju bukit ini, jalan seperti aku tulis di atas yang ga ada plang nama sama jalan yang katanya ada plang nama (tapi kami ga kesana) tapi itu katanya cukup jauh menuju keatas karena melalui kebun Karet dulu. Kalau jalan yang kami ambil ini anggaplah memotong, setelah bayar karcis masuk kita akan ketemu kandang ayam dan langsung ketemu kaki bukit Rimpi/Teletubbies.
Tapi sangat disayangkan objek wisata yang baru ini sudah terkotori dengan sampah-sampah yang dibuang oleh pengunjung. Aku tu ga habis pikir Kalsel yang katanya “agamis” tapi kebersihan kotanya sungguh menyedihkan. Kebersihan adalah sebagian dari iman hanya slogan belaka, “mental” individunya mesti diperbaiki. Masa gegara melihat orang buang sampah sembarangan yang lain pada ikut nyampah sembarangan juga. Mau jadi apa bumi kita ini kalo ntar semua punya pemikiran negative seperti itu.
sampai dengkul #BukitRimpi #BukitTeletubbies lumayan nanjak
Syukurnya ketika mulai mendaki terlihat pemandangan yang begitu indah sehinggal kekesalanku melihat sampah sembarangan tertutupi.
kalo cape rehat aja dulu, sambil duduk menikmati pemandangan
Tapi kembali di atas pun ada aja yang nyampah sembarangan, terkadang malu dengan perilaku orang-orang daerahku yang seperti ini. Coba sekarang dibalik, kita mulai dari diri sendiri dulu untuk tidak nyampah sembarangan, kan kota kita tercinta ini akan terlihat lebih bersih dan tentunya sehat dan asri.
sarapan dulu sambil menikmati view, abaikan bentar sampah sekitar
Kembali ke Bukit Rimpi/Teletubbies, sesampai di dengkulnya ini Bukit kita akan menemui view yang indah, langsung deh abadikan mumpung masih terang.
sisi lain Bukit Rimpi/Teletubbies
Sampai bahu Bukit kami rehat bentar sambil duduk-duduk mengagumi keindahan karunia Ilahi, sarapan kembali dengan tidak lupa buang sampah dalam kresek yang sengaja aku bawa.
sampai bahu Bukit Rimpi/Teletubbies
Naik lagi sampai puncak Bukit Rimpi/Teletubbies… Subhanallah… sungguh mengagumkan… tapi hati-hati ya disini anginnya kenceng banget dan tentunya panas banget juga. Tapi bersyukur ketika kami naik cuaca sangat mendukung, ga ada hujan walaupun cuma gerimis. Panaspun juga ga terlalu banget, mungkin karena kami datangnya masih pagi menjelang siang.
puncak bukit Rimpi/Teletubbies anginnya sangat deras
Jadi, kalo mau kesini mending pagi atau sore sekalian, etapi sekarang kan musim hujan biasanya sore hari mulai deh turun hujan jadi jangan lupa bawa jas hujan keatas bukit ini. Oya, satu lagi bawa sandal pengganti kalo-kalo hujan jalanannya jadi becek. Disana ga ada orang yang berjualan jadi mending bawa makanan dan minuman juga.
walau sudah turun angin tetep kencang
Sudah siang, matahari makin terik khawatir juga ntar cuaca berubah akhirnya kamipun menuruni bukit untuk kembali kebawah. Ternyata makin siang makin banyak pengunjung padahal kami sengaja mencari waktu bukan hari libur.
Sebelum melanjutkan trip berikutnya, kami mampir kota Pelaihari dulu untuk makan siang dan zuhuran. Trus mampir bentar di Bukit Kayangan melihat hamparan sawit.
#Labirin #TambangUlang
depan area perkebunan
Sampai Taman Labirin atau disebut juga Agro wisata Taman Labirin atau BP3T Tambang Ulang (jangan tanya kepanjangannya, ga ingat) sudah sekitar jam 3.00 pm. Petugas menyambut dengan ramah dan memberitahukan  satu orang bayar karcis rp 2.000, untuk parkir seikhlasnya saja, duh… aku tu paling malas kalo diminta seikhlasnya.. kalo ga ikhlas gimana xixixixi… mending beri batasan jelas aja ya pak untuk lain kali, misal motor rp. 2000 dan mobil rp 5.000 kan gampang.
Tempat ini kayaknya sengaja dibuat untuk kegiatan pelatihan dan perkemahan karena ada area tersebut, juga ada area perkebunan dan perikanan makanya waktunya dibatasi ga bisa semau-maunya kecuali yang sudah nyewa ini tempat baru bisa kapan aja menjelajahi Agro wisata ini.
di tengan #Labirin
Dimulai dengan memasuki taman labirin, sempet mikir awalnya gimana ntar kalo aku nyasar, etapi ternyata di dalam Labirin malah seru, lucu dan menyenangkan.
Apalagi ketika sampai ditengah Labirin, ada semacam pos pantau gitu, cuma sayangnya ga ada tangga untuk menaiki, adanya undakan tajam dimana kita harus hati-hati naiknya.
view labirin dari atas
Nah pas sudah diatas kita bisa liat taman labirin lebih mantab, bisa liat orang-orang yang lagi nyari jalan keluar xixixixi… jeprat jepret deh…
Tapi, sekali lagi taman yang indah ini dikotori oleh sampah dimana-mana… duh, ne pengunjung bener-bener deh mental nyampah muluuuuu…
Makin banyak yang naik keatas makin sesak karena tempatnya terbatas, akhirnya kamipun turun dan berusaha keluar labirin.
Trus jalan menuju area perikanan, disini kita bisa duduk-duduk santai. Tapi sekali lagi sampah lagi sampah lagi, puyeng ngeliatnya… tolong deh pemerintah setempat atau managemen objek wisata bikin peraturan yang teges buat pengunjung yang nyampah sembarangan. Selain itu juga, tolong sediakan tempat sampah dimana-mana agar kita pengunjung bisa buang sampah ga terlalu jauh, jadi ga ada alasan nyampah sembarangan lagi.
area perikanan
Sudah jam 17.00 kita harus keluar semuanya karena mau tutup untuk umum. Sampai parkiran, diminta kembali karcis parker dan aku ditanya petugasnya gimana pendapatku tentang tempat ini.
Bagus Taman Labirinnya pak tapi sayang banyak sampah… si petugas bingung dan nanya, mana sampahnya? Yaelah banyak tuh di dalam dan juga di jalan rerumputan…
taman yang cantik telah dikotori tangan-tangan tak bertanggungjawab
Bayangin aja, 2 tempat wisata ini tergolong baru, sudah banyak sampah dimana-mana, gimana kalo semakin lama? Kalo bukan dari kita yang memulai menjaga kebersihan kota kita tercinta ini, mau sapa lagi coba…

Nikmatin setiap  perjalanan wisatamu tapi jangan nyampah sembarangan…

sumber:http://deaedensor.blogspot.co.id/2015/01/antara-labirin-dan-bukit-rimpi.html

0

Wisata Bukit Lintang dan Bukit Rimpi Pelaihari

20.17
Ini Indonesia loh, gaeees :)

Semua orang pasti setuju kalau jalan-jalan itu menyenangkan, ya nggak sih? Saya juga suka jalan-jalan, entah ke pantai, pegunungan, danau, hutan, kebun, bahkan ke mall juga hahahaha~ Kali ini saya jalan-jalan ke perbukitan di Kalimantan Selatan yang relatif dekat dengan Kota Banjarbaru, yaitu Bukit Lintang dan Bukit Rimpi (terkenal dengan nama Bukit Teletubbies karena mirip dengan yang ada di film anak-anak jaman tahun 2000an itu tuh~), bagi kalian yang masa kecilnya bahagaia, dijamin pasti tau lah. Awalnya saya memang ada rencana kesana, tapi belum ada waktu yang tepat. Untunglah kakak sepupu saya datang berkunjung ke Banjarbaru dan dia minta diajak jalan-jalan. Nah, jadilah saya ajak dia kesana….yay!
Bukit Lintang ini tepatnya ada di Kabupaten Tanah Laut, Kota Pelaihari. Tidak jauh dari gerbang selamat datang di Kota Pelaihari kita akan disambut tempat wisata bernama Gunung Kayangan, nah..setelah sedikit melewati Gn. Kayangan, kita akan menemukan belokan di sebelah kiri menuju perkebunan sawit, lewat situlah jalan menuju Bukit Lintang. Waktu yang ditempuh untuk menuju Bukit Lintang kurang lebih 1 jam, yah lumayan sih..kendalanya adalah jalanan menuju pondok untuk parkir sepeda motor lumayan susah, jalannya agak rusak dan becek karena malam sebelum saya kesana ada hujan. Kalian ga perlu khawatir, disana ada bapak-bapak penjaga pondok yang siap jagain sepeda motor, juga ada menjual minuman disana, dan beliau siap menemani kalian untuk mendaki. Perjalanan kesana emang susah dan berat, tapi setiba di tempat tujuan, semua lelah diperjalanan pasti terbayarkan deh..dijamin!
Masih membahas Bukit Lintang, untuk mendaki bukit ini saya sarankan kalian menggunakan tongkat karena medannya sangat curam. Waktu itu saya sudah tau kalau medannya curam karena sebelumnya sudah diberi tahu abang saya, tapi saya gak punya tongkat, yasudahlah~ Alhasil saya menggunakan “tongsis” untuk mendaki, hahaha..lumayan berguna juga, ya~ Pemandangan di Bukit Lintang ini sangat mirip dengan Bukit Wairinding di Sumba..sampai-sampai kakak sepupu saya disangka sedang berada di Sumba!..here they are, same path, same green, and same earth, in the explore-able Indonesia….gosh! Kalian wajib deh jalan-jalan kesini, panoramanya luar biasa, no tipu-tipu~!
ini dari Instagramnya Mira Lesmana @mirles , mirip kan? hehe
Ini pemandangan pas turun dari Bukit Lintang, keren ya...

And our next destination is Bukit Rimpi. Actually, Bukit Rimpi is easier to find dan lebih dikenal masyarakat dibandingkan dengan Bukit Lintang. Waktu yang diperlukan untuk menuju kesana dari Kota Pelaihari sekitar 30 menit. Setelah kalian memasuki gerbang Kota Pelaihari yang harus dilakukan hanya mengambil jalan lurus sampai menemukan bundaran dan di sebelah kanan jalan adalah SPBU, nah kalian belok kiri deeeeh~ Setelah itu, ada perempatan kalian belok ke kanan memasuki kawasan perkantoran, terus lagi sampai menemukan pertigaan, kalian ambil belok kiri, terus lagi..sampai menemukan pertigaan, dan belok kiri lagi, dan setelah itu lurus saja, sampai kalian menemukan di sebelah kanan jalan bertulisan Bukit Rimpi, disana rame kok parkiran sepeda motor dan mobil di pinggir jalan *semoga kalian paham dengan rute yang saya jelaskan :’)*

Ini Bukit Rimpi, all I do...is using 'tongsis' as tongkat buat mendaki :')

Waktu itu kebetulan lagi mendung, tapi tetep kita paksain buat kesana 
Bukit Rimpi lebih landai dan lebih mudah didaki, jadi jangan heran kalau ada ibu-ibu atau bapak-bapak yang ikut mendaki disana. Kalau mau kesini, saya sarankan sore saja, soalnya anginnya sangat cocok untuk bersantai dan kalian juga bisa menikmati sunset yang katanya indaaaaah banget. Waktu itu saya dan kakak sepupu saya juga ingin menunggu sunset, tetapi waktu itu awannya mendung, jadi sunsetnya ga keliahatan deh :’) hiks. Oh iya, kalian jangan kaget kalau sudah sampai disini, area ini sangat mirip dengan peternakan di New Zealand! Wohooo, ternyata kita bisa menikmati jalan-jalan ala luar negeri di sini :D Dari pembicaraan saya dengan salah satu ibu yang berjualan makanan di bukit itu, Bukit Rimpi memang merupakan area ternak yang digunakan sebagai tempat sapi mencari rumput..oh gitu ya bu..ckck dan katanya juga, Bukit Rimpi ini baru diexplore kurang lebih 1 bulan, bahkan masyarakat setempat saja baru tahu. Damn, I Love Indonesia. Indonesia memang keren, kan? Ga ada alasan buat ga ke tempat ini, get pack your bag and let’s go!

Mirip daerah peternakan di New Zealand, hehe

 sumber  :https://kemarinakupsikotes.blogspot.co.id/2015/01/wisata-bukit-lintang-dan-bukit-rimpi.html

0
Senin, 10 Oktober 2016

Danau Seran, Destinasi Wisata Alam yang Mempesona di Banjarbaru


BANJARBARUKLIK.COM -Danau Seran sebenarnya adalah danau yang terbentuk dari aktifitas tambang intan PT Galuh Cempaka.  Sekian lama perusahaan tersebut tak beroperasi, meninggalkan Danau yang belakangan menjadi destinasi wisata alam yang mempesona.     Ya, keasrian Danau Seran membuat siapapun yang datang akan terpesona dibuatnya.  Air yang jenih, hamparan landscape yang menawan kerap mengundang decak kagum para pecinta fotografi di Kalimantan Selatan.     Danau Seran terletak tak jauh dari pusat Kota Banjarbaru.  Memang tak ada alat transportasi umum untuk menuju lokasi itu selain ojek.  Kebanyakan pengunjung menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat untuk menikmati keindahan Danau Seran.
Foto-foto via instagram

BANJARBARUKLIK.COM -Danau Seran sebenarnya adalah danau yang terbentuk dari aktifitas tambang intan PT Galuh Cempaka.  Sekian lama perusahaan tersebut tak beroperasi, meninggalkan Danau yang belakangan menjadi destinasi wisata alam yang mempesona.

Ya, keasrian Danau Seran membuat siapapun yang datang akan terpesona dibuatnya.  Air yang jenih, hamparan landscape yang menawan kerap mengundang decak kagum para pecinta fotografi di Kalimantan Selatan.

Danau Seran terletak tak jauh dari pusat Kota Banjarbaru.  Memang tak ada alat transportasi umum untuk menuju lokasi itu selain ojek.  Kebanyakan pengunjung menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat untuk menikmati keindahan Danau Seran.

Entah siapa yang pertama kali menemukan tempat destinasi wisata alam ini.  Namun beberapa tahun belakangan, foto-foto keindahan Danau Seran sudah beredar luar di jejaring sosial instagram.  Berikut foto-foto Exotisme Danau Seran, dan... siap-siap anda takjub dibuatnya.


BANJARBARUKLIK.COM -Danau Seran sebenarnya adalah danau yang terbentuk dari aktifitas tambang intan PT Galuh Cempaka.  Sekian lama perusahaan tersebut tak beroperasi, meninggalkan Danau yang belakangan menjadi destinasi wisata alam yang mempesona.     Ya, keasrian Danau Seran membuat siapapun yang datang akan terpesona dibuatnya.  Air yang jenih, hamparan landscape yang menawan kerap mengundang decak kagum para pecinta fotografi di Kalimantan Selatan.     Danau Seran terletak tak jauh dari pusat Kota Banjarbaru.  Memang tak ada alat transportasi umum untuk menuju lokasi itu selain ojek.  Kebanyakan pengunjung menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat untuk menikmati keindahan Danau Seran.
SEPERTI PATUNG: Salah seorang pengunjung berdiri diatas kayu di lokasi Danau Seran.

BANJARBARUKLIK.COM -Danau Seran sebenarnya adalah danau yang terbentuk dari aktifitas tambang intan PT Galuh Cempaka.  Sekian lama perusahaan tersebut tak beroperasi, meninggalkan Danau yang belakangan menjadi destinasi wisata alam yang mempesona.     Ya, keasrian Danau Seran membuat siapapun yang datang akan terpesona dibuatnya.  Air yang jenih, hamparan landscape yang menawan kerap mengundang decak kagum para pecinta fotografi di Kalimantan Selatan.     Danau Seran terletak tak jauh dari pusat Kota Banjarbaru.  Memang tak ada alat transportasi umum untuk menuju lokasi itu selain ojek.  Kebanyakan pengunjung menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat untuk menikmati keindahan Danau Seran.
SENORKELING: Aktifitas ini juga bisa dilakukan di Danau Seran, keren banget kan.

0
Senin, 26 September 2016

Danau Biru Sawahlunto "Sibiru yang Mempesona"

Danau Biru atau Tamosu airnya benar benar berwarna biru dan sangat indah, sehingga danau ini bagaikan surga alam baru di tanah Ranah Minang kita ini Sumatra Barat. danau yang terletak Di Parambahan Kec. Talawi Sawahlunto. Sawahlunto dahulunya merupakan daerah penghasil batubara di Pulau Sumatra oleh karena itu Kota Sawahlunto terlihat seperti kuali dilihat dari atas bukit. Sawahlunto sangat terkenal dengan berbagai objek wisata sejarah yang dikelola dengan baik oleh Pemerintah dan Dinas Pariwisata, dan dengan adanya danau biru objek wisata di Sawahlunto akan semakin kaya dengan tambahan wisata alamnya.



nah kali ini saya akan menceritakan bagai mana perjalanan menuju danau biru, untuk sampai di danau biru kita dapat melewati Taman Satwa Kandi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan perjalanan tanah bebatuan diarea pertambangaan. perjalanan kali ini kami hanya bertiga saja pergi bersama danny kyle dan saudara baru kami pak Andes (Bojeng Petualang) yang kebetulan tinggal di muaro sijunjung dan karnasudah hafal dengan seluk beluk jalan di daerah ini. untuk sampai didanau biru disarankan menggunakan kendaraan khusus atau menggunakan sepeda motor, mobil yang cupuk tangguh untuk melewati medan ini, karna jalan berbatu yang cukup tajam dan jalan cukup terjalan menuju danau biru. kalau anda ragu jalan menuju danau biru, jangan sungkan untuk bertanya kepada  warga setempat, warga setempat akan menunjukan lokasinya.

Danau biru merupakan danau yang tidak sengaja terbentuk, danau ini merupakan cekungan bekas galian tambang batu bara yang lama kelamaan berubah menjadi danau kecil yang sangat indah. Sawahlunto sebelumnya sangat mengadalkan batubara sebagai sumber utama perekonomian, seiring dengan semakin sedikitnya batu bara, bekas bekasnya pun disulap menjadi objek wisata yang sangat indah.
sebelum sampai di lokasi danau dalam perjalanan bebatuan dan terjal di area ketingian terbuka kita akan disapa dengan empat gunung yang berjajar dengan gagahnya yaitu gunung tantikek, gunung singgalang, gunung marapi dan gunung sago dan hamparan bebukitan yang hijau menyambut kedatangan kita. sampai di danau biru sawah lunto kita juga disajikan pemandangan sangat unik. danau biru dengan berpadu dengan pepohanan yang hijau di tebing tebing batu sehingga membuat tempat ini bagaikan oasis yang benar benar sangat indah. tidak hanya terdiam kami pun mengabadikan setiap sudut keindahan danau biru ini.

beberapa danau bekas tambang di Indonesia sanagat indah dan mempesona, danau danau tersebut memang indah tapi terkadang meninggalakan cerita miris dimana lahan bekas tambang tidak direhabilitasi dan menyisakan bekas tumpukan tambang. sekarang banyak bekas tambang menjadi objek wisata, dan untuk semua penikmat keindahan mari kita jaga dengan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga membuat tempat yang indah memjadi buruk yang sebenarnya sudah rusak akibat akitifitas tambang. bawah sampah yang sudah kita buat dari bekas makanan yang dimakan dan membuang ketempat pembuangan sampah.

“KEEP YOUR ADVENTURE SAFETY, SAVE OUR NATURE AND HAPPY” NIKMATI ALAM TANPA MERUSAK KEINDAHANNYA
 
sumber:http://tmladventure.blogspot.co.id/2016/06/pesona-danau-biru-sawahlunto.html

0

Pantai Batakan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Panorama Pantai Batakan, Tanah Laut.
Pantai Batakan merupakan objek wisata bahari yang terpadu dengan panorama alam pegunungan pantai yang terletak di desa Batakan, kecamatan Panyipatan, kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.[1]
Disebut dengan Batakan karena dulu ada dua pelaut bersaudara yang berlayar menggunakan sampan (jukung) mengarungi sungai Saluang.[2] Namun, tiba-tiba ombak menghempaskan mereka sampai tiba di suatu daratan. Kini, daratan tersebut dijuluki dengan “Batakan” yang mana mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.[2]
Pantai berpasir coklat ini memiliki debur ombak kecil dengan air laut yang tidak begitu jernih.[2] Pohon-pohon kelapa tampak menghiasi tepian pantai, sementara di sisi yang lain, terdapat perkampungan nelayan.[2] Dari pantai ini kita bisa melihat gunung Meratus yang menjulang tinggi dan tampak hijau dengan hiasan pohon-pohon pinus.[2] Di pantai ini, para pengunjung dapat melihat banyak pohon cemara yang hijau serta menjulang tinggi dan tumbuh dengan rapatnya.[3]
Saat bulan Juli atau Agustus, di pantai Batakan biasanya ada sebuah ritual yang diadakan oleh para nelayan.[1] Ritual ini dilakukan oleh para nelayan sebagai bentuk terima kasih atas rezeki yang diperoleh dari laut selama setahun dan juga memohon kepada Tuhan agar selamat ketika melaut.[1]

Akomodasi

Perjalanan darat menuju pantai ini kurang lebih berjarak 40 kilometer dari kabupaten Tanah Laut.[1] Jika dari Banjarmasin, pantai Batakan berjarak sekitar 125 kilometer.[3][4] Jalanan dari Banjarmasin menuju lokasi sudah cukup bagus, sehingga memudahkan para pengunjung melalui jalur darat dengan kendaraan mereka pribadi.[3] Selama perjalanan menuju lokasi, para pengunjung dapat menikmati pemandangan yang disuguhkan berupa sawah hijau yang luas dengan pegunungan sebagai latar belakangnya.[2] Ketika hampir sampai, mereka akan disambut oleh sebuah tugu yang membelah jalan menjadi dua dan sebuah pintu gerbang yang berukuran besar.[2] Selain dapat berjalan-jalan dengan kaki tanpa alas, para pengunjung dapat menyewa kuda untuk berkeliling pantai.[3] Kuda yang digunakan bukan jenis kuda pacuan, melainkan kuda yang bertubuh kecil yang tinggi punggungnya berada di antara pinggul dan dada orang dewasa.[3] Selain menunggang kuda, pengelola pantai juga menyediakan kendaraan delman.[3] Dengan delman ini, para pengunjung dapat diantarkan oleh kusir keliling pantai.[3] Jika kendaraan darat dapat menggunakan kuda dan delman, maka untuk laut, orang dapat menyewa perahu motor, ini memudahkan bagi siapa saja yang ingin melihat laut dari jarak dekat atau untuk pergi ke pulau Datu yang ada di seberang.[2][3]
Untuk fasilitas, lokasi wisata ini menyediakan kamar mandi yang diisi dengan air tawar untuk membilas tubuh setelah bermain di laut.[1] Di sini juga dapat dijumpai panggung hiburan di mana para penyanyi menghibur pengunjung.[1] Ada daerah bermain untuk anak-anak, sekaligus restoran, dan juga tempat ibadah.[1] Para pengunjung juga tidak perlu khawatir jika membawa kendaraan pribadi karena pengelola menyediakan area parkir yang luas serta dapat menampung ratusan kendaraan bermotor.[1]
Untuk masuk, setiap orang dikenai biaya Rp 20.000.[5] Jika merasa ragu berjalan-jalan sendiri, di sini disediakan juga pemandu wisata yang akan menemani kelilingi pantai, cukup hanya dengan membayar Rp. 5.000 saja.[4] Untuk delman, para pengunjung dikenai biaya Rp 5.000 sampai Rp. 10.000 per orang.[4] Ada juga penginapan yang disediakan bagi para yang ingin menginap berupa vila dan dapat disesuaikan dengan kantong para pengunjung. Mulai dari harga Rp 100.000 per malam atau berkemah di sekitar pantai.[2][5] Oleh-olehpun dapat diperoleh dari tempat ini, mulai dari kerupuk ikan sampai barang-barang lain yang dibuat dari hasil laut.[5

sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Batakan

0

Pesona Pelaihari : Pantai Takisung

Selasa, 04 Agustus 2015

| | |
Hari ketiga dibulan Syawal yang lalu saya kedatangan tamu dari Banjarmasin seorang kawan ketika menempuh pendidikan sarjana di ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya dulu, tepatnya dia adalah adik junior saya di kampus walaupun berbeda jurusan tetapi kami sering bertemu dalam beberapa event kampus. Sebenarnya sayalah yang mengundangnya untuk berkunjung kerumah saya mengingat kawan tersebut tak bisa pulang ke Kampung halamannya di Kota Kediri Jawa Timur akibat dari Bandara yang di tutup sebab Erupsi Gunung Raung beberapa saat yang lalu.
“Nenek bagaimana jalan ke rumahmu? Aku di km 4,5 jl. A. Yani Banjarmasin” tanyanya melalui chatting whatsapp. Abaikan tentang panggilan “nenek” entah saya lupa telah punya julukan apa saja sewaktu kuliah dulu.  Kembali dengan jalan A. Yani sangat familiar di provinsi Kalimantan Selatan. Bagaimana tidak jalan ini adalah jalan terpanjang di Kalimantan Selatan merupakan jalan lurus melintang sepanjang lebih dari 400 km dengan nama yang sama yaitu A.Yani mulai dari ujung selatan Kalimantan Selatan yaitu Kota Pelaihari hingga melewati Banjarbaru, Banjarmasin, hingga Tanjung dan perbatasan Kalimantan Timur. Jadi kalau mencari alamat di Kalimantan Selatan jika keterangannya hanya Jl. A.Yani saja tanpa ada petunjuk km (kilo meternya) bisa-bisa kesasar dengan menyusuri jalan yang memiliki panjang lebih dari 400 km ini. Walau pun jalannya lurus saja bukan berarti datar karena Kalimantan Selatan merupakan Kawasan yang di lintasi pegunungan yang dinamai Pegunungan Meratus, karena ada ratusan Gunung jalannya sudah pasti naik turun.
“Oke dari km 4,5 Jl. Ayani lurus ada pertigaan belok kiri nanti ada pertigaan Liang anggang belok kiri lagi udah lurus aja sampai ada bank kalsel itu sudah Pelaihari nanti saya jemput” Yah, jalanan di Kalimantan memang lurus-lurus saja tak banyak cabang tak banyak belokan. Sama seperti saya yang berhati lurus ini (XD). Dari km 4,5 Jl. A. Yani Banjarmasin menuju Kota Pelaihari harus ditempuh dengan perjalanan maksimal 2 jam, jarak tempuh sekitar 60 km.
Benar saja pukul 10.00 kawan tadi telah sampai di depan Bank Kalsel. Dari rumah saya lumayan dekat sekitar 3 km. “nenek, aku menikmati perjalanannya pemandangan hijau di sisi kiri dan kanan dengan jalan lurus naik turun kayak di Malang kalau lewat jalur Ngantang tapi ini gak berkelok curam, lurruuss aja” ceritanya rizka histeris (oh. Iya kawan saya bernama Rizka). Okeh, masih semangat lanjut berpetualang! Kebetulan sekali karena hari ini ayah telah berjanji untuk mengajak jalan-jalan kepada adik, kakak, keponakan serta anak tetangga di tambah saya dan juga Rizka (dan kesemuanya adalah perempuan kecuali ayah saya hoho).
Pertama kami ke pantai Takisung, Pantai terdekat dari kota Pelaihari yang hanya berjarak 22 km, ini adalah Pantai yang terdapat di pucuk paling Selatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalau liat di Peta dari kecil yang saya bayangkan ketika melihat Peta Provinsi Kalimantan Selatan itu seperti pantat ayam yang telah matang di goreng, ah mungkin imajinasi saya saja yang berlebihan). Pantai Takisung adalah pantai berpasir merah dan memiliki tebing tinggi dengan tangga berundak untuk bisa melihat pantai dari atas dengan angin laut jawa yang kencang luar biasa. Di pantai bisa menyewa payung besar yang telah tertancap di pasir untuk duduk-duduk sambil memakan bekal. Payung disewa dengan harga 15.000 rupiah. 
awan di Kalimantan itu berasa dekat dan sering beriringan
Ada banyak wisata Pantai lainnya dengan petunjuk arah yang sangat jelas dari Kota Pelaihari, antara lain Pantai Batu Lima, Pantai Batu Dewa, Pantai Batakan, Pantai Swarangan, Pantai Pegatan dsb. satu hari tak cukup rasanya berkeliling semua pantai di Pelaihari.
Selanjutnya kami pergi ke Taman Labirin. Nantikan tulisan berikutnya tentang Taman Labirin, Masih di Pesona Pelaihari =D
 
sumber:http://yan-latifah.blogspot.co.id/2015/08/pesona-pelaihari-pantai-takisung.html

0



perjalanan alternatif menuju takisung


Salaaam,,,banyak sudah blog-blog yang mengulas tentang keindahan suatu tempat. Tapi jarang sekali mengulas tentang keindahan dalam perjalanan menuju tempat indah tersebut, kalau saya tidak salah yeaaa,,^_^.. Berbeda dengan blog ini, di dalam blog ini, sobat akan melihat artikel-artikel tentang agama rahmatan lil alamin, tapi juga sobat bisa menemukan artikel-artikel tentang pengetahuan, pariwisata, kehidupan, tekhnologi, de el el deh. Berharap bisa membuat blog ini komplit sesuai dengan motto-nya “Menilai Agama dengan Pikiran, Pengetahuan, dan Kehidupan”. Lhooo, koq ngawur, he,, langsung aja, kali ini saya akan share tentang keindahan dalam perjalanan menuju pantai Takisung.

Pantai Takisung, pantai yang terkenal di Kalsel ini, jaraknya dari kota Pelaihari hanya sekitar 22 Km. Menyajikkan keindahan pantai, keunikan, dan keragaman suasana pantai. Disini kamu bisa menyaksikan matahari terbenam juga lampu mercusuar saat sore hari. Tapi dalam artikel ini saya tidak akan mengulas tentang pantai ini (takut kesaing kale, maklum amatir, he). Melainkan akan mengulas keindahan dalam perjalanan menuju pantai ini.

Menuju pantai Takisung bisa melewati dua jalur, yaitu jalur melewati kota Pelaihari dan jalur yang melewati Pulau Sari. Nah kali ini saya mau share keindahan lewat jalur Pulau Sari. Kalau jalur lewat Pelaihari, udah biasa sih. Jalur Pulau Sari terletak di kecamatan Tambang Ulang (setelah kecamatan Bati-Bati, dari Banjarmasin sekitar 2 jam perjalanan). Dipinggir jalan tepat di desa Pulau Sari sobat bisa melihat penunjuk jalan yang menunjuk ke daerah Kurau, langsung aja sobat belok mengkuti penunjuk jalan tersebut, hehe...

Nah pertama-tama sobat akan melewati daerah Bingkulu. Daerah ini diselimuti oleh padang semak belukar dan kebun-kebun masyarakat. Hamparan padang semak yang luas dan berbukit-bukit sangat memanjakan mata lhooo.


Daerah Bingkulu

Padang Semak, terlihat di kejauhan Menara Sutet

Setelah melewati Bingkulu, sobat kembali melewati suatu daerah bernama Maluka Baulin. Disini sobat akan melihat hamparan sawah yang luas. Sangat mengasyikkan deh buat foto-foto gitu. Sisi lain daerah Maluka Baulin ini adalah merupakan tempat yang bersejarah, dimana ditempat inilah rakyat Kurau dan sekitarnya berjuang mengusir penjajahan yang kejam. Disini juga sobat akan melihat melihat penunjuk jalan, ke kiri menuju Takisung dan ke kanan menuju kecamatan Kurau. Langsung, tanpa pikir lagi sobat pilih belok kiri.

Persawahan di Maluka Baulin

Masjid megah di persimpangan menuju Kurau atau Takisung

Kemana mata memandang, disitu hamparan sawah yang indah terlihat

Tapi, ada satu hal yang akan memperlambat perjalanan sobat, apalagi kalau bukan jalan yang rusak. Haduuuh, padahal kan jalan sangat berpengaruh kepada kehidupan ekonomi warga setempat. Semoga cepat diperbaiki deh..!

Jalan yang rusak

Petani sejahtera, Petani bersepeda

Selanjutnya sobat akan melintas di daerah Tabanio. Di daerah ini sobat juga akan melihat hamparan sawah. Juga sungai-sungai yang akan bermuara ke pantai. Jadi disungai-sungai ini banyak ditumbuhi bakau. Nah bila sudah berada di daerah ini, sobat sudah melakukan perjalanan yang lumayan jauh (jika dari Banjarmasin), tidak ada salahnya sobat santai sejenak di bawah pohon-pohon rindang dipinggir jalan sambil memandangi hamparan sawah yang luas. Untuk melepas lelah lah. Di daerah ini juga pantai Takisung sudah bisa terlihat dikejauhan lho.

Daerah Tabanio

Sungai-sungai Tabanio, pas buat mancing

Santai sejenak lah...!^_^

Pantai sudah terlihat di kejauhan

Walaupun udah terlihat perjalanan kita masih ada 8 Km lagi. Setelah melewati Tabanio, sobat akan melewati daerah bernama Pagatan Besar. Di daerah ini sudah mulai terasa suasan pantainya. Yup, perjalanan sudah dekat hanya tinggal 2 Km lagi. Berhubung saya kemarin saat musim hujan, kehujanan deh.

Sungai dekat pantai

Berteduh ditengah hujan lebat

Yuhu, setelah melewati Pagatan Besar. Pantai yang kita tuju telah di depan mata. Sampai lah kita di pantai Takisung. Dan selamat menikmati indahnya. Jangan lupa bawa uang yang cukup, karena pasar-pasar disini menggoda dompet lhoo.

Pintu Gerbang Pantai Takisung

Pasar,,,Pasaar

Pantai Takisung

Walau sobat jauh dari kota dan agak pedalaman, tenaang, masih ada internetnya koq,,,^_^

Hhhhmmm, cukup melelahkan, tapi kalo dah lihat yang indah pasti capek kita terbayarkan. Apalagi, pastinya bagi yang lagi jomblo, siap-siap pasang ketampanan dan kecantikan, haha...


0

Popular Posts

BTemplates.com

Blogroll

Followers